Let's start to enjoy it! :D
5 cm by Donny Dhirgantoro
Tanggal 17 Agustus,
di puncak tertinggi Jawa,
5 sahabat, 2 cinta, sebuah mimpi
mengubah segalanya
Yak, mungkin ini ulasan novel
pertama saya, tapi bukan satu-satunya novel luar biasa yang pernah saya baca. J
Tapi yang pasti, “5cm” telah
berhasil masuk menjadi salah satu nominasi novel “the most recommended” dalam
kategori saya. Karena berdasarkan kategori saya, maka jelas, ini adalah menurut
saya, :p
Why? J It’s too complicated! Yang jelas, novel
dengan tebal halaman 379 halaman dan memasuki cetakan ke dua puluh di bulan
Desember 2011 ini berhasil menghipnotis saya untuk masuk ke alur ceritanya. Novel
ini cocok buat mereka yang merasa ‘’berjiwa muda” dan ingin jadi “pemuda” yang
sesungguhnya. J
Bahasanya bisa dibilang ancur khas anak muda tapi nggak bisa dibilang ringan,
;p Bahasa yang ancur karena memang kharakter di dalamnya adalah pemuda-pemudi
kota, dan nggak bisa dibilang ringan karena pembahasan yang berbobot. Jadi,
meski bahasa ancur, tapi nggak mengurangi esensinya untuk menyampaikan pesan
mengenai ilmu pengetahuan. J
Ceritanya adalah mengenai 5 orang
sahabat kental semenjak SMA, yakni Genta, Arial, Zafran, Ian dan Riani, yang
kemana-mana selalu barengan. Masing-masing dari mereka punya kelebihan dan
kekurangan masing-masing, dan mereka sudah memahaminya satu sama lain. Saking
klop-nya, pada suatu ketika, mereka menjumpai suatu titik dimana mereka
menjumpai berbagai tanda tanya dan akhirnya memutuskan untuk tidak bertemu
selama 3 bulan. Nah, dalam tenggang waktu 3 bulan ini, ada berbagai macam kisah
yang luar biasa tentang penemuan jati diri, persahabatan, cinta, dan cita-cita.
Yang nggak kalah seru adalah mengenai perjuangan mereka untuk bisa mencapai
puncak tertinggi di tanah Jawa, yakni puncak Mahameru, tepat pada tanggal 17
Agustus. Sebuah petualangan sekaligus perjalanan hati yang luar biasa bersama
alam terbuka. J
Di novel ini kita akan menemukan
banyak sekali quotes-quotes luar biasa dari tokoh-tokoh terkemuka dunia, atau
malah yang terlahir dari penulis sendiri. :p Dan ada banyak juga perdebatan
filosofi di antara para kharakter di dalamnya, serta tidak lupa lirik-lirik
lagu yang meaningfull. J
Yang jelas, buat seorang newbie seperti saya, novel ini menambah wawasan dan
merubah cara berfikir serta cara melihat masalah dari sudut pandang yang
berbeda. Ini nih top 10 toucing parts
dari “5cm” yang saya suka-->
- Part dimana Ian akhirnya berhasil lulus setelah 6 tahun gak lulus-lulus kuliah, padahal ngebut skripsinya cuman 2 bulan. :p Di situ ada sebuah pesan dari dosennya yang meminta Ian untuk tidak percaya pada Hoki, gini nih dialognyaà
-5 cm, page
133-134-
- Part dialognya Genta ! Gini nihà
“Jangan pernah
menganggap kritik itu suatu proses kemunduran atau serangan. Kalo lo dikritik, buat cetak biru di pikiran lo.
Kalo kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah
mengorbankan rasa nggak enaknya sama
kita, entah sebagai seorang teman atau rekan kerja, semata-mata untuk apa?...
hanya untuk membuat diri kita lebih baik. Itu aja.” (CATET! J)
-5 cm, page 138-
- Part dialog Genta, yang sering digaungkan dimana-mana, tapi gak banyak yang berani kayak gini ini, -.- à
“Berani keluar
dari zona nyaman lo, hadapi semua
yang ada di depan lo.”
-5 cm, page 140-
- Kalimat mas Donny untuk menyimpulkan dan menutup Bab 6-nya, Rehumanize…à
“…., banyak yang
sudah didapatkan di antara sekumpulan mahkluk Tuhan bernama manusia dan banyak
juga yang sudah mereka lepaskan. Manusia mendapatkan sesuatu dari manusia lain.
Manusia melepaskan sesuatu dari manusia lain. Manusia menjadi manusia karena
manusia lain, atau mungkin ada juga manusia yang menjadi manusia kembali karena
manusia lain.” (Correctly,J)
-5 cm, page 205-
- Quote Sir Henry Dunant, Bapak Palang Merah Sedunia, yang dikutip lagi melalui dialognya Riani, à
“Sebuah Negara
tidak akan pernah kekurangan seorang pemimpin apabila anak mudanya sering
bertualang di hutan, gunung, dan lautan.” (yak, dan sudahkah kita menjadi
seperti ini? ._.)
-5 cm, page 234-
- Dialog Genta, (lagi)à
“Kehidupan
adalah 10% yang terjadi pada dirimu dan 90% sisanya adalah bagaimana kamu
menghadapinya.”
Dan dialog
jawaban yang diucapkan oleh Ianà
“Iya,
sesungguhnya setiap manusia memang diberi kebebasan memilih. Memilih di
persimpangan-persimpangan kecil atau besar dalam sebuah ‘Big Master Plan’ yang
telah diberikan Tuhan kepada kita semenjak lahir. Jadi, semuanya ke masalah
pilihan.”
-5 cm, page
265-266-
- Quotes yang tersirat dari kalimat Mas Donny sih kalo gue bilang, J à
“Semesta dan
isinya tidak pernah mengajari bagaimana mereka berani mati di sini, tapi
bagaimana mereka berani hidup”. (Nice message, ;))
-5 cm, page 313-
- Surat dari Deniek buat Adrian, sahabatnya yang sumpah banyak message di dalamnya, yang bikin terharu dan bak menampar hati saya. Absolutely, the most important message isà
“Sebaik-baiknya
manusia, adalah manusia yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain.”
-5 cm, page 322-
- Quotes yang meaningfull buat saya dari hasil diskusi ke-lima sahabat+Dinda (adiknya Arial), :p à
“Gue nggak
mau nyerah… karena gue nggak bisa
nyerah.”
-5 cm, page 361-
- The most lovable part of this novel, the reason of why Donny gives the title “5 cm”,Jà
“…Begitu juga
dengan mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau
kejar taruh di sini.” Ian membawa jari telunjuknya menggantung mengambang di
depan keningnya…
“Kamu taruh di
sini… jangan menempel di kening.
Biarkan…
dia…
menggantung…
mengambang…
5 centimeter…
di depan kening
kamu…”
Dan juga dialog
selanjutnya sampai penghabisan bab tersebut. Biar penasaran, baca sendiri yaa,
:p
-5 cm, page 362-
Yak, itulah top 10 touching parts dari “5cm”.
Masih ada banyak lagi sih part lain yang saya suka, hampir semuanya saya
sukai malah. Meaningfull sih, :D Yang jelas, abis baca novel ini, kita jadi
bisa lebih mengenal Semeru meski belum pernah ke sana, dan absolutely, ini bikin mupeng buat ndaki ke sana, :’ Mas Donny
dengan lancarnya mampu menggambarkan keindahan Semeru, dengan puncak
tertingginya, Mahameru. Dari sini juga, kita bisa sekelebat membaca kisah
tentang mahasiswa era reformasi yang dengan demikian serasa menampar muka saya
kalo sampai menyia-nyiakan perjuangan mereka, menodai sifat fungsional
mahasiswa yang sesungguhnya. Dan yang nggak kalah penting, makna untuk
mencintai tanah ibu pertiwi, Republik Indonesia, lebih,lebih dan lebih lagi.
Intinya, novel ini akan mengusik ke-Indonesia-anmu jika kamu mampu menangkap
dan meresapi makna yang tersirat dari novel ini. Novel ini mampu membangkitkan
semangat kebangsaan, semangat ke-pemuda-an, semangat ke-manusia-an, semangat
persahabatan, dan semangat semangat yang lain. Termasuk mengajarkan pada kita
mengenai keharusan bermimpi. So meaningfull! Recommended pake banget kalo saya
bilang! J
Dan yang paling luar biasa serta mengena adalah tentang bagaimana si penulis membuat saya mengerti dan percaya
pada keajaiban, keajaiban yang bukan sembarang keajaiban tentunya. Namanya
adalah…
“Keajaiban Tekad”…JJ
Yak, we’re the driver, not a passanger in our life…
Yak, we’re the driver, not a passanger in our life…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar