Selasa, 17 Juni 2014

Create by you.

Well done.
A half of me is gone.
Aku beberapa waktu yang lalu telah kembali utuh.
Tapi kini sudah kembali berlubang.
Terlubangi dengan sangat amat halus, hingga lubang yang kecil itu semakin membesar tanpa tersadar.
Dan kini, hati yang utuh tinggal separuh.
Yeah, it's create by you.
Tapi kini aku sudah belajar banyak dari yang sudah-sudah.
Tak akan membiarkan yang tinggal separuh kian meruntuh.
Aku sedang berjaga, bersiap.
Bahkan memantau dari jauh bisa membuatku segila ini, ya?
Bahkan tiap statement yang terlahir dari pola pikirmu dapat meracuniku seakut ini, ya?
Haha, iya! Segila dan seakut itu, kamu, seperti virus.

Lalu tiba-tiba aku bertanya-tanya.
Apa iya?
Dan mengapa?
Mengapa kita masih sekaku ini, padahal dengan yang lain tidak.
Mengapa kita masih sangat berhati-hati dalam berkata-kata, padahal dengan yang lain tidak.
Mengapa kita masih enggan saling menyapa lalu berbincang, padahal dengan yang lain tidak.
Mengapa kita ...
Ah, keganjilan itu banyak sekali, dan semakin membuatku bertanya.
Teman, atau musuh?
Meski tidak tidak tidak, aku tidak pernah menganggapmu sebagai musuh.
Pengganggu mungkin iya, tapi dulu.
Percayalah, jika kamu dulu meminta maaf kepadaku untuk suatu perkara, aku telah memaafkanmu sedari itu dan justru tak bisa memaafkan diriku sendiri, hingga kini.

Well well well, these condition was created by you, and i accept it without a regret, even if the answer is yes, or not.
Actually, i take it as a lesson.
Yeah, very thanks for the lesson, hey you.
Yes, you. Thankyou.

Minggu, 08 Juni 2014

Abu-abu

Hei.
Lama tak menyentuh tuts keyboard laptop.
Haha, sekarang laptop menjadi barang yang sensitif.
Malas menyentuh karena syarat akan #kode skripsi :p
Selain itu? Tidak ada akses internet, tentu saja.
Lagipula, memang tidak ada yang harus dituliskan.
Kecuali hal-hal datar yang biasa saja.
Meski tidak ada hal yang demikian ketika kamu menghargai waktu :')

Ah, abu-abu.
Ya skripsi, ya hidup, ya masa depan, ya kamu.
Semuanya sama saja bagiku, abu-abu.
Mungkin aku yang tidak pandai menyembunyikan ekspresi dan terlalu meledak-ledak.
Yang jelas, berada di posisi abu-abu bukan posisi yang menyenangkan, heheh.
Aku sedang tidak baik-baik saja.
Meski ketika kamu mau mendengar sekalipun, tak akan ada banyak kata yang dapat keluar dari mulutku.
Ah, betapa akan sangat mudahnya jika telepati itu benar-benar ada..
Jika kamu bertanya, "Kamu gimana? Lancar?"
Jawabnya : tidak.
Meski yang keluar adalah kata : ya.
Demikianlah, wahai kamu yang abu-abu.
Memelihara kepercayaan dan harapan, ternyata tidaklah mudah.
Dan aku hampir habis akal untuk mempertahankannya, mempertahankan kamu salah satunya.
Yah, sudahlah.
Tidak ada banyak kata yang ingin kusampaikan memang.
Kata orang: love never fail.
Kataku : love is something... enghhh. Unidentified.
Terakhir, mungkin ya, untuk sesuatu yang tidak pasti, memang tidak seharusnya kita menjatuhkan hati~