Senin, 23 April 2012

Sebatang Kara

Sebatang kara,
aku tahu ini tak seberapa...
Bundaku di sana pasti lebih lelah di banding aku
Tapi tak pernah sedikitpun ia mengeluh
             Sebatang kara,
             aku tahu ini tak seberapa...
             Ayahku di sana pasti lebih letih dibanding aku
            Tapi tak pernah sedikitpun ia mengaduh
Sebatang kara,
Aku ini siapa?
Mengapa aku begitu ribut denganku dan tak menoleh ke arah mereka?
Ayah dan Bundaku yang bersahaja
Yang selalu menerimaku dengan tangan terbuka
Memberikan senyum terindah tanpa kuminta
Mengingatkan aku demi kebaikanku
Selalu memberi tanpa mengharap diberi...
              Sebatang kara,
              Bolehkan aku pulang?
              Aku ingin memeluk mereka
             Aku ingin bercerita banyak hal pada mereka
             Aku ingin berada di tengah mereka seperti kala aku kecil dulu
Tapi, tunggu...
Sebatang kara, batalkan saja
Aku tak apa menjadi engkau
Buat apa aku pulang jika aku belum menyelesaikan apa yang aku mulai
Tidak!
Aku rela menjadi engkau, sebatang kara..
Asal suatu hari nanti aku bisa menebus rasa lelah dan letih mereka
Ya... sebentar lagi...
Ketika waktunya tiba nanti, lepaskan aku ya, sebatang kara...
Aku ingin pulang ke pelukan Ayah dan Bundaku dan membangun cita dan cinta yang lebih besar lagi
Untuk mereka, demi mereka, Ayahanda dan Bunda tercinta...

Ayahanda Fanani dan Bunda Chusnul Chotimah-ku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar