Jumat, 24 Januari 2014

Aku mempersilahkanmu terjatuh pada hati mana saja yang kamu mau. Terserah, dan jangan hanya setengah-setengah. Tunjuk saja satu hati yang kamu mau, dan perjuangkan, meski itu bukan aku. Melihatmu berjuang sudah terasa cukup bagiku. Sebab, setidaknya meski bukan aku, aku tahu bahwa kamu memang bukan untuk aku. Sebagaimana awal dari semua kisah ini bermula, bahwa sekali-sekalipun aku tidak akan mengusikmu. Sebagaimana awal kisah ini bermula, bahwa sekali-sekalipun aku tidak akan memaksa. Ini bukan tentang patah hati, melainkan perjuangan hati. Tentang belajar menerima, dan belajar menguatkan hati. Setidaknya, aku punya alasan untuk berterimakasih dan bukannya membenci. Terimakasih, sebab engkau menjadi contoh yang cukup baik untukku, dan mengispirasi dalam sebagian besar hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar