Kamis, 23 Januari 2014

Pergantian Masa.

Kusebut ini batas tenggang, sebuah ambang. Sebuah perjalanan menuju pergantian masa. Aku yang sekarang sedang berada tepat pada posisi keseharian biasanya, dalam jeda Senin dan Jum'at. Ini Kamis, tapi ini tak lagi Kamis yang biasanya. Sebuah perjalanan menuju perubahan. Yang satu mungkin sedang mempersiapkan kelulusan. Yang lain mungkin sedang sibuk mengerjakan proposal. Ada pula mungkin yang sibuk revisi, atau sertifikasi. Kapal kami yang dulu berlayar dan besar, sedang membuang sauh di tengah lautan. Menurunkan sekoci-sekoci kecil berisi satu dua orang, atau kalau beruntung bisa lebih. Kapal besar itu membuang sauh bukan lantaran akan karam, melainkan begitulah takdirnya. Berlayar, untuk kemudian menurunkan sekoci-sekoci kecil di lautan yang sebenarnya, lautan bernama samudera. Sekoci-sekoci kecil itu bersimpang arah. Ada yang ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, barat daya, barat laut, ah, entah harus disebutkan kemana lagi arah mereka. Kapal besar masih berdiri gagah setelah memecah belah penumpangnya dalam sekoci kecil. Dan akan tetap terlihat gagah, terasa gagah, dalam makna yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar