Senin, 30 Juli 2012

Ulasan Novel 1

Ini bukan resensi, karena formatnya jelas kepanjangan, wkwkwk. Cuma mau sharing aja siih soal novel ini, soal bagaimana terpesonanya saya pada novel 5 cm ini, :))

Let's start to enjoy it! :D




5 cm by Donny Dhirgantoro

Tanggal 17 Agustus,
 di puncak tertinggi Jawa,
 5 sahabat, 2 cinta, sebuah mimpi
mengubah segalanya

Yak, mungkin ini ulasan novel pertama saya, tapi bukan satu-satunya novel luar biasa yang pernah saya baca. J Tapi yang pasti, “5cm” telah berhasil masuk menjadi salah satu nominasi novel “the most recommended” dalam kategori saya. Karena berdasarkan kategori saya, maka jelas, ini adalah menurut saya, :p

Why? J It’s too complicated! Yang jelas, novel dengan tebal halaman 379 halaman dan memasuki cetakan ke dua puluh di bulan Desember 2011 ini berhasil menghipnotis saya untuk masuk ke alur ceritanya. Novel ini cocok buat mereka yang merasa ‘’berjiwa muda” dan ingin jadi “pemuda” yang sesungguhnya. J Bahasanya bisa dibilang ancur khas anak muda tapi nggak bisa dibilang ringan, ;p Bahasa yang ancur karena memang kharakter di dalamnya adalah pemuda-pemudi kota, dan nggak bisa dibilang ringan karena pembahasan yang berbobot. Jadi, meski bahasa ancur, tapi nggak mengurangi esensinya untuk menyampaikan pesan mengenai ilmu pengetahuan. J

Ceritanya adalah mengenai 5 orang sahabat kental semenjak SMA, yakni Genta, Arial, Zafran, Ian dan Riani, yang kemana-mana selalu barengan. Masing-masing dari mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan mereka sudah memahaminya satu sama lain. Saking klop-nya, pada suatu ketika, mereka menjumpai suatu titik dimana mereka menjumpai berbagai tanda tanya dan akhirnya memutuskan untuk tidak bertemu selama 3 bulan. Nah, dalam tenggang waktu 3 bulan ini, ada berbagai macam kisah yang luar biasa tentang penemuan jati diri, persahabatan, cinta, dan cita-cita. Yang nggak kalah seru adalah mengenai perjuangan mereka untuk bisa mencapai puncak tertinggi di tanah Jawa, yakni puncak Mahameru, tepat pada tanggal 17 Agustus. Sebuah petualangan sekaligus perjalanan hati yang luar biasa bersama alam terbuka. J

Di novel ini kita akan menemukan banyak sekali quotes-quotes luar biasa dari tokoh-tokoh terkemuka dunia, atau malah yang terlahir dari penulis sendiri. :p Dan ada banyak juga perdebatan filosofi di antara para kharakter di dalamnya, serta tidak lupa lirik-lirik lagu yang meaningfull. J Yang jelas, buat seorang newbie seperti saya, novel ini menambah wawasan dan merubah cara berfikir serta cara melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Ini nih top 10 toucing parts dari “5cm” yang saya suka-->

  • Part dimana Ian akhirnya berhasil lulus setelah 6 tahun gak lulus-lulus kuliah, padahal ngebut skripsinya cuman 2 bulan. :p Di situ ada sebuah pesan dari dosennya yang meminta Ian untuk tidak percaya pada Hoki, gini nih dialognyaà
“Mas Fajar ada di situ, sore itu, bukan karena kamu hoki, tapi kerja keras kamu selama ini yang telah kamu tanam dengan terus tekun dan pantang menyerah dalam menjalankannya. Apa yang kamu kerjakan itu akhirnya menumpuk dan menunggu untuk dibalas. Ketegaran kamu, ketikan kamu yang berjam-jam, waktu yang kamu habiskan buat baca, waktu yang kamu habiskan buat bolak-balik ke mana-mana. Mata kamu yang selalu terlihat lelah karena kurang tidur, keteguhan kamu, semua biaya yang orang tua kamu keluarkan, restu orang tua kamu, semuanya nggak pernah sia-sia.” (Dialog ini bisa bikin langsung on-fire lhoo, sumpah. :p Apalagi dialog yang selanjutnya, tapi kelanjutannya baca sendiri yeee, :pp)
-5 cm, page 133-134-
  • Part dialognya Genta ! Gini nihà


“Jangan pernah menganggap kritik itu suatu proses kemunduran atau serangan. Kalo lo dikritik, buat cetak biru di pikiran lo. Kalo kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai seorang teman atau rekan kerja, semata-mata untuk apa?... hanya untuk membuat diri kita lebih baik. Itu aja.” (CATET! J)
-5 cm, page 138-
  • Part dialog Genta, yang sering digaungkan dimana-mana, tapi gak banyak yang berani kayak gini ini, -.- à


“Berani keluar dari zona nyaman lo, hadapi semua yang ada di depan lo.”
-5 cm, page 140-
  • Kalimat mas Donny untuk menyimpulkan dan menutup Bab 6-nya, Rehumanize…à


“…., banyak yang sudah didapatkan di antara sekumpulan mahkluk Tuhan bernama manusia dan banyak juga yang sudah mereka lepaskan. Manusia mendapatkan sesuatu dari manusia lain. Manusia melepaskan sesuatu dari manusia lain. Manusia menjadi manusia karena manusia lain, atau mungkin ada juga manusia yang menjadi manusia kembali karena manusia lain.” (Correctly,J)
-5 cm, page 205-
  • Quote Sir Henry Dunant, Bapak Palang Merah Sedunia, yang dikutip lagi melalui dialognya Riani, à


“Sebuah Negara tidak akan pernah kekurangan seorang pemimpin apabila anak mudanya sering bertualang di hutan, gunung, dan lautan.” (yak, dan sudahkah kita menjadi seperti ini? ._.)
-5 cm, page 234-
  •  Dialog Genta, (lagi)à


“Kehidupan adalah 10% yang terjadi pada dirimu dan 90% sisanya adalah bagaimana kamu menghadapinya.”

Dan dialog jawaban yang diucapkan oleh Ianà
“Iya, sesungguhnya setiap manusia memang diberi kebebasan memilih. Memilih di persimpangan-persimpangan kecil atau besar dalam sebuah ‘Big Master Plan’ yang telah diberikan Tuhan kepada kita semenjak lahir. Jadi, semuanya ke masalah pilihan.”
-5 cm, page 265-266-
  •  Quotes yang tersirat dari kalimat Mas Donny sih kalo gue bilang, J à

“Semesta dan isinya tidak pernah mengajari bagaimana mereka berani mati di sini, tapi bagaimana mereka berani hidup”. (Nice message, ;))
-5 cm, page 313-
  • Surat dari Deniek buat Adrian, sahabatnya yang sumpah banyak message di dalamnya, yang bikin terharu dan bak menampar hati saya. Absolutely, the most important message isà


“Sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain.”
-5 cm, page 322-
  •   Quotes yang meaningfull buat saya dari hasil diskusi ke-lima sahabat+Dinda (adiknya Arial), :p à


“Gue nggak mau nyerah… karena gue nggak bisa nyerah.”
-5 cm, page 361-
  •  The most lovable part of this novel, the reason of why Donny gives the title “5 cm”,Jà

“…Begitu juga dengan mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar taruh di sini.” Ian membawa jari telunjuknya menggantung mengambang di depan keningnya…
“Kamu taruh di sini… jangan menempel di kening.
Biarkan…
dia…
menggantung…
mengambang…
5 centimeter…
di depan kening kamu…”
Dan juga dialog selanjutnya sampai penghabisan bab tersebut. Biar penasaran, baca sendiri yaa, :p
-5 cm, page 362-


Yak, itulah top 10 touching parts dari “5cm”. Masih ada banyak lagi sih part lain yang saya suka, hampir semuanya saya sukai malah. Meaningfull sih, :D Yang jelas, abis baca novel ini, kita jadi bisa lebih mengenal Semeru meski belum pernah ke sana, dan absolutely, ini bikin mupeng buat ndaki ke sana, :’ Mas Donny dengan lancarnya mampu menggambarkan keindahan Semeru, dengan puncak tertingginya, Mahameru. Dari sini juga, kita bisa sekelebat membaca kisah tentang mahasiswa era reformasi yang dengan demikian serasa menampar muka saya kalo sampai menyia-nyiakan perjuangan mereka, menodai sifat fungsional mahasiswa yang sesungguhnya. Dan yang nggak kalah penting, makna untuk mencintai tanah ibu pertiwi, Republik Indonesia, lebih,lebih dan lebih lagi. Intinya, novel ini akan mengusik ke-Indonesia-anmu jika kamu mampu menangkap dan meresapi makna yang tersirat dari novel ini. Novel ini mampu membangkitkan semangat kebangsaan, semangat ke-pemuda-an, semangat ke-manusia-an, semangat persahabatan, dan semangat semangat yang lain. Termasuk mengajarkan pada kita mengenai keharusan bermimpi. So meaningfull! Recommended pake banget kalo saya bilang! J

Dan yang paling luar biasa serta mengena adalah tentang bagaimana si penulis membuat saya mengerti dan percaya pada keajaiban, keajaiban yang bukan sembarang keajaiban tentunya. Namanya adalah…
“Keajaiban Tekad”…JJ
Yak,  we’re the driver, not a passanger in our life…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar